Ekonomi
Home » Berita » Dari Pohon Nira Jadi Gula Kerè’an, Tradisi Ekonomi Betèk Taman

Dari Pohon Nira Jadi Gula Kerè’an, Tradisi Ekonomi Betèk Taman

Probolinggo, Berdampak.net – Gula kerè’an atau gula aren sejak lama menjadi penopang utama ekonomi masyarakat Desa Betèk Taman, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Hampir setiap hari, warga mengiris pohon nira untuk mengambil la’ang (getah nira) yang kemudian diolah menjadi gula aren berkualitas.

Profesi sebagai pengiris pohon nira sudah turun-temurun. “Kalau tidak ada la’ang, sulit sekali. Gula kerè’an ini yang menyekolahkan anak-anak, untuk makan, sampai kebutuhan rumah tangga,” ujar salah satu warga.

Namun, keberlangsungan gula kerè’an kini menghadapi ancaman. Banyak pohon nira ditebang untuk dijadikan bahan baku tepung sagu. Selain itu, semakin sedikit generasi muda yang mau melanjutkan profesi sebagai petani pengiris nira. Pekerjaan yang menantang dan berisiko dianggap berat, sehingga regenerasi terancam terputus.

Meski gula kerè’an menjadi tulang punggung ekonomi, warga Betèk Taman juga menanam komoditas lain sebagai sambilan, seperti kopi, manggis, cengkeh, dan alpokat. Namun hasil dari kebun ini belum sebanding dengan peran vital gula kerè’an dalam menopang kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait, baik berupa perlindungan pohon nira maupun dukungan untuk menjaga regenerasi petani gula aren. Jika tidak, bukan hanya sumber ekonomi yang hilang, tetapi juga identitas lokal Betèk Taman yang telah diwariskan turun-temurun. (fj)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *