Jakarta, 10–12 Oktober 2025 | Hall 11, NICE PIK 2 — Javeast Coffee bersama Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Timur dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) tampil pada Cafe & Brasserie Expo Indonesia 2025 untuk menegaskan kekuatan ekosistem kopi Jawa Timur dari hulu hingga hilir. Partisipasi ini menjadi momentum mempertemukan jejaring koperasi, akademisi, pemerintah daerah, serta pelaku hospitality dan food service dalam satu panggung yang berorientasi pada kolaborasi, inovasi, dan percepatan adopsi teknologi pengolahan.
Dalam pameran yang juga menaungi Indonesia Coffee Festival, Cokelat Expo Indonesia, Indonesia Tea Festival, dan Indonesia Wine Festival ini, kolaborasi Javeast–FP UB–Dinas Koperasi Jatim memamerkan tiga materi utama:
Memperkenalkan kopi origin dari berbagai daerah di Jawa Timur
Ragam biji kopi yang ditampilkan merepresentasikan jaringan Javeast Coffee yang menaungi tujuh koperasi: Koperasi Kopi Wonosalam (Jombang), Koperasi Ketakasi (Jember), Koperasi Kencana Mulya (Ngawi), Koperasi Mugi Lestari (Madiun), Koperasi Lesung Gemilang (Pasuruan), Koperasi Brawijaya Agro Ventura (Malang), dan Koperasi Tirta Timur Sejahtera (Malang). Pengunjung diajak merasakan perbedaan karakter rasa, aroma, dan aftertaste yang dipengaruhi kondisi agroekologi masing-masing wilayah, sekaligus memahami bagaimana praktik budidaya dan pascapanen turut membentuk profil citarasa.
Teknologi pengolahan kopi di Jawa Timur
Materi ini menyoroti praktik baik (SOP) dari kebun hingga cangkir: pemetikan selektif, sortasi, wet/washed, natural, dan honey process, pengeringan terukur, hingga quality control berbasis cupping. Ditampilkan pula sistem traceability lot yang memungkinkan pelacakan asal bahan baku, serta pengemasan yang menjaga kesegaran dan konsistensi rasa. Rangkaian ini mencerminkan peran aktif FP UB dan Dinas Koperasi Jatim dalam pendampingan teknis, pelatihan, dan penguatan kelembagaan koperasi.
Kopi instan tanpa ampas
Sebagai wujud inovasi hilir, Javeast memperkenalkan kopi instan tanpa ampas yang praktis, higienis, dan konsisten, dikembangkan bersama FP UB dan Dinas Koperasi Jatim. Produk ini telah digunakan oleh sejumlah hotel melalui jaringan PHRI di Jawa Timur dan relevan untuk kebutuhan in-room amenities, banquet, breakfast service, serta corporate catering. Keunggulan tanpa ampas memudahkan pengendalian rasa, efisiensi layanan, dan kebersihan peralatan.
Kehadiran Javeast Coffee di CBE 2025 memperlihatkan model kerja kolaboratif yang saling melengkapi. FP UB berperan pada aspek riset terapan, standardisasi proses, peningkatan kompetensi SDM, dan pengujian mutu sensoris. Dinas Koperasi & UKM Jawa Timur menguatkan sisi kelembagaan, kurasi produk koperasi, serta membuka akses jejaring dan promosi. Sementara Javeast Coffee menjadi jembatan agregasi potensi koperasi, menyajikan ragam origin dan inovasi yang siap diadopsi industri.
“Kami ingin memperlihatkan keberagaman origin Jawa Timur, kemajuan teknologi pengolahan yang diterapkan koperasi, serta inovasi kopi instan tanpa ampas sebagai jawaban kebutuhan sektor hospitality. Kolaborasi kampus–pemerintah–koperasi memastikan manfaatnya kembali ke petani dan pelaku UMKM,” ungkap Bintar Probo (Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya).
Selama pameran, tim menyuguhkan product showcasing disertai brew reference dari berbagai origin serta sesi degustasi terarah untuk membantu pengunjung memahami parameter mutu—mulai dari aroma, acidity, body, hingga balance. Di saat yang sama, tersedia konsultasi singkat mengenai penyelarasan profil rasa sesuai kebutuhan kedai kopi, hotel, dan restoran; opsi kemitraan untuk suplai berkelanjutan, dan co-development produk; serta implementasi traceability.
Partisipasi di CBE 2025 diharapkan memperluas jejaring kemitraan dengan pelaku HORECA/PHRI dan food service, meningkatkan adopsi kopi instan tanpa ampas di kanal layanan perhotelan dan korporasi, memperkuat kapasitas koperasi melalui akses pasar yang lebih luas dan pendampingan mutu berkelanjutan beserta peningkatan literasi bisnis, serta mendorong pemberdayaan petani melalui penyerapan hasil yang lebih pasti dan program peningkatan keterampilan di hulu.
Comment