Probolinggo, Berdampak.net – Tari Rangkarang atau dalam bahasa Indonesia adalah mencari kerang, merupakan tarian khas Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang diciptakan oleh Ustadz Saifullah asli warga Desa Randutatah. Penyanyi dan penari tari Rangkarang merupakan putri-putri terbaik Desa Randutatah
Tarian ini merupakan betuk dedikasi pemerintah Desa bersama para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Randutatah dan disupport penuh oleh PT Paiton Energy, dan PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia (PT PE POMI) untuk terus dapat melestarikan budaya lokal, di tengah gempuran zaman teknologi yang luar biasa perkembangannya.

Tarian ini merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Islam, yang sering disebut budaya Pandhalungan.
Desa Randutatah yang berada di pesisir pantai utara, sehingga kebiasaan warganya setiap air laut surut selalu berbondong-bondong pergi ke pantai untuk mencari kerang, sebagai tambahan lauk pauk keluarga di rumah dan sebagian untuk dijual.

Dalam lirik dan gerakan pada tarian ini mengandung makna yang sangat mendalam, terutama sebagai pewujudan bentuk syukur kepada Allah SWT, yang telah menganugerahkan kekayaan alam yang melimpah untuk warga Desa Randutatah, dan kita memiliki kewajiban untuk menjaga kekayaan alam tersebut.
Tarian ini dipentaskan dalam acara acara formal sebagai tarian selamat datang untuk menyambut para tamu yang hadir.
Suham, Kepala Desa Randutatah menyampaikan, hal ini merupakan bentuk dedikasi Pemerintah Desa Randutatah untuk terus memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada anak muda.
“Agar tidak punah, perlu kita rawat, dan lestarikan serta kita kenalkan para anak-anak muda untuk bisa mencintai budaya lokal,” jelasnya.
“Terimakasih kepada PT. Paiton Energy dan PT. POMI yang selalu mendukung segala bentuk kegiatan yang kami laksanakan, terutama dalam proses terciptanya Tari Rangkarang ini, dan terimakasih juga kepada pencipta lagu Tari Rangkarang, yakni Ustadz Saifullah yang sudah mendedikasikan waktunya sehingga tercipta syair Tari Rangkarang yang indah,” tegasnya.
Sementara itu Head of Human Capital, Facility And Community PT. POMI, Rochman Hidayat mengatakan, persembahan Tari Rangkarang ini merupakan bentuk semangat dalam melestarikan seni budaya yang dipadukan dengan ajakan untuk menjaga lingkungan.
“Dalam syair Tari Rangkarang juga terdapat ajakan atau pesan untuk bersama menjaga lingkungan serta melestarikan budaya Indonesia, dengan harapan dapat mendorong pariwisata di Indonesia khususnya di Probolinggo untuk bisa lebih maju dan berkembang,” tegasnya. (fiq)
LIRIK / SYAIR TARI RANGKARANG
Tari epon asli oreng Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo
Tari Rangkarang moga daddi sonarra, seni budaya Indonesia
Rangkarang tore rangkarang
Rangkarang tore rangkarang
Nyare kerang odhi’na tak rang-korang
Sokkore odhi’ sabhele pon tak posang
Reff.
Bile depak baktona asat aengnga
Gumbirana oreng-oreng Randutatah
Ngajak kanca tore bareng arangkarangnga
Sae ongghu ollena asel Rangkarang
Sokkora dhari asel bhumi Pangeran
Olle kerang belenjana tak rang-korang
Reff.
Tari Rangkarang asalla Randutatah
Sadaja wargana senneng tor bhungana
PE POMI paneka pendukung utama
Lebet Tari Rangkarang daddi panerrang
Matennang ate ban pekkeran se posang
Napa pole posang se mekkeren otang
Nyare kerang tore jaga Randutatah
Sopaja’a disa atambe sonarra
Jak ngarosak ban ngotore lingkunganna
Tari Rangkarang moga daddi sonarra
Wisata Probolinggo tambe majuna
Tore jaga rabat seni budayana
Rangkarang tore rangkarang
Rangkarang tore rangkarang
Nyare kerang odhi’na tak rang-korang
Sokkore odhi’ sabhele pon tak posang

Comment